Lombok Barat, Ntbaktual.com – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Pemkab Lobar) secara resmi meluncurkan Calendar of Event (CoE) Lobar 2026 dalam sebuah acara meriah di Amfiteater Pasar Seni Senggigi pada Senin, 24 November 2025.
Peluncuran bersejarah ini menandai tekad kolektif Pemkab Lobar dan mitra pentahelix untuk menghidupkan kembali pesona pariwisata Senggigi serta memperkuat posisi Lobar sebagai destinasi unggulan di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Acara penting ini dihadiri oleh jajaran pimpinan daerah, termasuk Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pelaku usaha, General Manager (GM) hotel, Camat, Kepala Desa, Biro Perjalanan Wisata, dan seluruh mitra kolaborator pariwisata.
Peluncuran CoE 2026 juga dirangkai dengan penyerahan piagam penghargaan kepada sejumlah Tourism Collaborators yang berperan aktif dalam pembangunan pariwisata melalui kemitraan pentahelix.
Bupati Lobar, Lalu Ahmad Zaini (LAZ), dalam sambutannya menegaskan bahwa peluncuran CoE 2026 adalah terobosan penting dan momentum kebangkitan pariwisata di tengah tantangan ekonomi global.
“Pariwisata itu sangat identik dengan event. Dan tentu, seluruh event tidak bisa hanya menjadi beban pemerintah, tetapi harus kolaborasi oleh semua pihak,” tegasnya.
BUpati LAZ memuji langkah strategis Dinas Pariwisata yang berhasil merangkai 32 event untuk tahun 2026, menggabungkan program pemerintah dan event kolaboratif dari komunitas, akademisi, pengusaha, dan masyarakat.
Bupati LAZ menekankan bahwa seluruh 32 event dalam CoE 2026 berstatus prioritas.
“Semua prioritas. Saya nggak pernah memilih. Justru 32 itu saya lahirkan karena semuanya prioritas. Cara berpikir kita harus luas, jangan disempitkan,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa output utama dari penyelenggaraan event ini sangat jelas, yakni meningkatnya jumlah kunjungan, lama tinggal wisatawan, dan hidupnya kembali kawasan Senggigi.
“Jumlah hunian wisatawan makin banyak. Senggigi makin hidup. Itu saja tujuannya,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa setiap event yang masuk ke dalam CoE wajib memberikan dampak ekonomi langsung kepada masyarakat lokal.
“Semua event pariwisata itu harus berdampak kepada ekonomi kerakyatan, menggerakkan ekonomi lokal, tidak bisa dia berdiri sendiri,” tegasnya, mencontohkan event umpamanya maraton, yang otomatis menggerakkan penginapan, kuliner, hingga UMKM lokal.
Kepala Dinas Pariwisata Lobar, Agus Gunawan, menyebutkan bahwa peluncuran CoE 2026 merupakan sejarah baru bagi Lobar.
“Launching pertama kita sepanjang sejarah. Ini sejarah di Lombok Barat,” ujarnya.
Agus merinci komposisi 32 event yang disusun:
14 event adalah program resmi Pemkab Lobar.
22 event berasal dari kolaborasi pentahelix (akademisi, pengusaha, komunitas, dan masyarakat).
“Pariwisata ini milik semua, bukan milik pemerintah saja. Makanya kita manfaatkan pentahelix untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya, menegaskan bahwa kolaborasi adalah kunci utama, bukan semata-mata anggaran.
Bupati LAZ turut memaparkan berbagai progres penataan kawasan Senggigi yang menjadi fokus utama Pemkab Lobar, antara lain:
- Pembersihan Pantai Senggigi.
- Penataan dan relokasi pedagang di koridor depan hotel-hotel utama.
- Pembangunan jogging track sebagai daya tarik tambahan.
- Koordinasi dengan Gubernur NTB untuk menjadikan Senggigi sebagai destinasi yang dikelola bersama.
- Progres pembangunan Dermaga Bali–Senggigi yang berjalan lancar untuk meningkatkan konektivitas wisatawan.
Bupati LAZ juga mendorong hotel berbintang empat dan lima untuk menyusun event tahunan yang konsisten sebagai bagian dari CoE 2026.
Meskipun potensi masuk ke Kalender Event Nasional (KEN) terbuka, LAZ menegaskan bahwa KEN bukanlah tujuan utama. “Yang penting kita ramai. Yang penting orang datang ke Lombok Barat dan tinggal lebih lama,” tutupnya.
Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Bupati LAZ secara resmi meluncurkan Calendar of Event Lobar 2026, optimis bahwa inisiatif ini akan membawa manfaat besar bagi masyarakat lokal dan memperkuat industri pariwisata Lobar secara berkelanjutan.
